Tuesday, January 24, 2017

Dari Changi airport hingga Ataturk airpor

English version dari cerita ini bisa dilihat di sini.

Berangkat dari Changi airport ditemani Zakia dan Jawa, teman-teman terdekat saya selama di Singapur. Saya ingin mengurus tax reimbursement sebelum check-in untuk tablet yang saya beli satu bulan sebelumnya. Saat di depan mesin untuk scan passport dan receipt pembelian, saya dipersulit oleh security yang berargumen bahwa saya tidak bias melakukan reimbursement karena satu dan lain hal, saya tidak ingin lama-lama berargumen karena sudah mepet waktu check in, akhirnya saya putuskan untuk mengikhlaskannya (sepulangnya dari Turki saya iseng coba tax reimbursement sebelum masuk imigrasi, disana tidak ada security, dan ternyata BISA. Lumayan dapat cash back 25 Dollar Singapur).
Tepat pukul 21.25 pesawat saya take off menuju ke Dubai International Airport, karena ini bukan drect flight jadi saya harus transit di Dubai selama 11 jam. Perjalanan saya dari Singapur ke Dubai kali itu lancar dan memakan waktu 7,5 jam. Saya merasa bahagia entah kenapa, mungkin karena pertama kalinya naik pesawat yang memakai Bahasa Arab selain Bahasa Inggris sebagai instruksi.  
Sesampainya di Dubai, ini adalah penampakan Dubai di tengah malam diambil dari pesawat (agak kabur fotonya) dan siang hari saat akan take off ke Turkey.



Dari pengamatan saya mayoritas petugas airport mulai dari security checking sampai tukang bersih-bersih disini adalah orang Asia yang dari penampilanya serupa dengan orang Filipina atau Indonesia. 11 jam di Airport saya habiskan dengan duduk, jalan keliling airport, makan, tidur di lantai karena kursi tidur semuanya sudah full. Tidur di lantai, apa tidak ditegur petugas Airport? Awalnya saya pikir begitu, tapi ketika saya menemukan beberapa backpacker berkulit putih yang tertidur pulas di lantai, saya pun langsung ikut-ikutan tidur berselimut di lantai, untungnya saya membawa turun selimut yang disediakan di pesawat tadi. Sebenarnya, saya ingin keluar Airport dan jalan-jalan melihat Dubai selama 11 jam itu, namun apa daya tidak ada Visa on Arrival untuk Passport Indonesia.
Setelah puas tidur di lantai, saya cari makan di sini nih, Bahasa Arabnya MaakDuuNaaLDZ, alias McDonald’s.

Karena malas makan burger dan antri di dalam, saya beli kue brownies dan cappuccino di bagian luar, harga di papan memang menggunakan kurs dubai, tetapi kasir di sana juga menerima dollar walaupun harga akan lebih tinggi sedikit. Harga kue dan minuman saya ini sekitar 4 Dollar Amerika.

Lagi-lagi saat saya makan bersebelahan dengan dua orang cewek Filipina (serasa di Filipina saking banyaknya orang Filipina). Setelah kenyang, saya muter-muter airport lagi hingga waktu boarding tiba. Pukul 11.20 pesawat saya take off menuju Ataturk Airport.  Membutuhkan waktu 4,5 jam untuk akhirnya sampai ke Istanbul. 










No comments:

Post a Comment