English version dari cerita ini bisa dilihat di sini.
Berangkat dari Changi airport ditemani Zakia dan Jawa,
teman-teman terdekat saya selama di Singapur. Saya ingin mengurus tax reimbursement sebelum check-in untuk tablet yang saya beli
satu bulan sebelumnya. Saat di depan mesin untuk scan passport dan receipt pembelian,
saya dipersulit oleh security yang
berargumen bahwa saya tidak bias melakukan reimbursement karena satu dan lain
hal, saya tidak ingin lama-lama berargumen karena sudah mepet waktu check in, akhirnya saya putuskan untuk mengikhlaskannya (sepulangnya dari
Turki saya iseng coba tax reimbursement sebelum masuk imigrasi, disana tidak
ada security, dan ternyata BISA. Lumayan dapat cash back 25 Dollar Singapur).
Tepat pukul 21.25 pesawat saya take off menuju ke Dubai International Airport, karena ini bukan
drect flight jadi saya harus transit di Dubai selama 11 jam. Perjalanan saya
dari Singapur ke Dubai kali itu lancar dan memakan waktu 7,5 jam. Saya merasa
bahagia entah kenapa, mungkin karena pertama kalinya naik pesawat yang memakai
Bahasa Arab selain Bahasa Inggris sebagai instruksi.
Sesampainya di Dubai, ini adalah penampakan Dubai di
tengah malam diambil dari pesawat (agak kabur fotonya) dan siang hari saat akan take off ke Turkey.
Dari pengamatan saya mayoritas petugas airport mulai dari security checking sampai tukang bersih-bersih disini adalah orang Asia yang dari penampilanya serupa dengan orang Filipina atau Indonesia. 11 jam di Airport saya habiskan dengan duduk, jalan keliling airport, makan, tidur di lantai karena kursi tidur semuanya sudah full. Tidur di lantai, apa tidak ditegur petugas Airport? Awalnya saya pikir begitu, tapi ketika saya menemukan beberapa backpacker berkulit putih yang tertidur pulas di lantai, saya pun langsung ikut-ikutan tidur berselimut di lantai, untungnya saya membawa turun selimut yang disediakan di pesawat tadi. Sebenarnya, saya ingin keluar Airport dan jalan-jalan melihat Dubai selama 11 jam itu, namun apa daya tidak ada Visa on Arrival untuk Passport Indonesia.
Setelah puas tidur di lantai, saya cari makan di sini
nih, Bahasa Arabnya MaakDuuNaaLDZ, alias McDonald’s.
Karena malas makan burger dan antri di dalam, saya beli
kue brownies dan cappuccino di bagian luar, harga di papan memang menggunakan kurs
dubai, tetapi kasir di sana juga menerima dollar walaupun harga akan lebih
tinggi sedikit. Harga kue dan minuman saya ini sekitar 4 Dollar Amerika.
Lagi-lagi saat saya makan bersebelahan dengan dua orang
cewek Filipina (serasa di Filipina saking banyaknya orang Filipina). Setelah
kenyang, saya muter-muter airport lagi hingga waktu boarding tiba. Pukul 11.20
pesawat saya take off menuju Ataturk
Airport. Membutuhkan waktu 4,5 jam untuk
akhirnya sampai ke Istanbul.
No comments:
Post a Comment